Hening




sumber foto: http://www.photos-public-domain.com/2011/09/03/quiet/


Sayup-sayup terdengar sambutan merdu seekor burung dari luar jendela, dibarengi dengan kilauan mentari pagi yang sinarnya perlahan menghangatkan tubuh dingin ini yang justru menjadi awal terburuk kehidupanku.

“Untuk Rose Johnson Tersayang”

Siapa wanita itu? Apakah ia diam-diam menduakanku? Hati kecilku ingin sekali rasanya berteriak sekeras mungkin melepas sedih.

Enam belas tahun lamanya dia dekat denganku. Lalu apa, sekarang apa yang terjadi? Dia menjauhiku perlahan. 
            Apakah penampilanku sudah semakin lusuh? Aku tahu usiaku terpaut tua, tapi dia selalu mencintaiku. Kini semuanya berubah. 

Dahulu aku amat dipujanya, aku begitu indah untuk dilihat dan sulit dimiliki walaupun kau mencariku sampai ke ujung dunia, tidak ada yang sepertiku.

Aku sadar ia adalah orang yang baik, aku mulai berusaha untuk membuka hatiku. Bersamanya aku hidup dan selalu menemani disaat susah maupun sedih.

Lelaki itu sesungguhnya terlalu mencintaiku lebih dari apa pun. Ia tak hanya memujaku, semakin lama terus di sampingku. Perasaanku dibuatnya luluh sampai kuberikan semua yang ada pada diriku yang membuatnya semakin mempesona.

“Senyumannya, oh Tuhan! Aku ingin terus bersamanya”, seruku mengenang masa lalu.

Namun,secara mengejutkan ia datang dengan penampilan spesialnya yang belum pernah kulihat. Ah tidak, ia lebih memilih peduli pada surat itu dibanding denganku. Aku hancur. 

Lima detik kuperhatikan ia mencerna surat itu baik-baik dan tergores senyuman indahnya yang dahulu untukku, kini teralihkan pada secarik surat. Aku hanya bisa membisu, menyaksikan kekasihku tersenyum lepas. Ternyata ia berubah karena wanita itu.

Andai kau bisa merasakan sedihnya aku dilupakan, terlukalah hatimu. Ia hanya menatapku penuh binar haru yang tersungging di paras tampannya.

Ia mengusapku penuh lembut, lama sekali aku tak merasakannya. Kecupan manis pun tak lupa ia berikan seperti saat dulu.

"Inilah teman setiaku, buku pengetahuan tiada tara. Ayah, terima kasih kau telah memberiku kunci kesuksesan hidupku"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Aplikasi Kencan: Tinder vs Tantan

Satu Jam Bersama Si Fighter Taekwondo

Lebih Baik “Diputuskan” atau “Memutuskan”?