Tips Untuk si Pejuang LDR

sumber foto: definicionyque.es

      Jangan bayangkan Long Distance Relationship ya! LDR yang ini adalah "Lelah Disuruh Revisi", nah kaget kan. Karena kamu sudah semester akhir, pasti kamu dihantui dengan hal yang satu ini. Waktu dan segala kegiatanmu akan tersita deh kalau ada revisi demi cepat diwisuda.

Tapi tenang, kamu gak sendirian dong, pasti banyak teman-temanmu yang bernasib sama seperti kamu. Dihadapi bersama juga tidak akan membuatmu stres, tapi tetap ingat dengan tujuanmu ya!. Lalu, bagaimana sih cara untuk mengahadapi LDR yang lebih sulit ini? Langsung cek aja yuk!

1. Bersantai sejenak 
    Siapa bilang kalau kamu kena revisi harus banyak lembur? Justru itu akan membuatmu jenuh lo. Pikiran dan hatimu juga lelah karena terus saja memikirkan bagaimana cara untuk cepat menyelesaikan tugas akhirmu. Lebih baik sesekali ajak temanmu pergi cari hiburan atau sekadar memanjakan diri dengan hobimu. Itulah yang akan membuat pikiranmu segar lagi.

2.  Jangan lupakan aktivitas wajib
     Kegiatan rutin seperti beres-beres, membantu orang tua, bahkan ibadah pun harus selalu kamu ingat. Jangan jadikan revisi sebagai senjatamu untuk menghindari tugas itu, kasihanilah dirimu dan selalu sempatkan waktu bila orang tua memerlukanmu.

3. Belajarlah dari kesalahan
    Karena kamu terkena efek LDR, pusing tujuh keliling yang kamu dapat. Mulai sekarang, kamu introspeksi diri mengapa selalu disuruh revisi, cari tahu apa penyebabnya. Mungkin saja kurang bisa mengatur waktu, kesalahan menulis, maupun sudah jenuh. Jangan mudah menyerah ya!

4. Kembali lagi pada tujuan awal
    Sekarang kamu dihadapkan dengan dua pilihan, mau cepat lulus atau masih betah jadi mahasiswa?. Revisi itu wajar, biarpun berkali-kali selalu saja menghadapinya, tetapi ingatlah dosen pembimbingmu juga ingin kamu lulus berkualitas. Karena itulah mereka selalu LDR-in kamu, tetap positive thinking.
     

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Aplikasi Kencan: Tinder vs Tantan

Satu Jam Bersama Si Fighter Taekwondo

Lebih Baik “Diputuskan” atau “Memutuskan”?